BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN CINTA KASIH
MANUSIA DENGAN PENDERITAAN
Disusun Oleh:
Nama
: Lamhottua Simamora
NPM
: 1b116055
Kelas
: 4KA47
Dosen
: Prasetyo Bonifasius
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari
hubungan dengan antar sesama makhluk-Nya. Manusia dibutuhkan dan membutuhkan
makhluk yang lain dalam kehidupannya. Hubungan saling ketergantungan ini tentu
disebabkan dan menyebabkan banyak hal, beberapa diantaranya adalah cinta kasih,
penderitaan dan keadilan.
Manusia sebagai makhluk yang berfikir dibekali rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan
hal yang bersifat alamiah, sosial dan budaya serta manusia berusaha untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk
memahami masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Kurangnya pengetahuan orang mengenai cinta kasih, penderitaan,
keadilan, pandangan hidup dan keindahan membuat penulis ingin untuk menjelaskan
kelima hal tersebut. Kelima hal tersebut merupakan hal-hal yang amat penting
untuk diketahui. Mengapa? Karena hal-hal tersebut sangat berhubungan atau
berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam masyarakat. Dan apabila orang tidak
mengetahui atau memahami kelima hal tersebut maka, akan menjadi sebuah
permasalahan yang real dalam kehidupan seseorang dalam mengambil keputusan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
- Jelaskan pengertian dari manusia dan cinta kasih !
- Cari study kasus yang tidak ada kaitannya cinta kasih terhadap sesama manusia !
- Dari study kasus nomer 2 dianalisi dan dibuat solusi serta mencari study kasus lain sebagai perbandingan !
- Jelaskan pengertian dari manusia dengan penderitaan !
- Cari study kasus bagaimana penderitaan dapat memperngaruhi manusia menjadi lebih baik !
- Berikan pendapat kalian penderitaaan dan kesusahan sama atau beda !
- Jelaskan peranan penderitaan bagi diri sendiri !
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diharapkan mahasiswa
dapat memeroleh informasi dalam makalah ini tentang ilmu budaya dasar. Terutama
mahasiswa dapat:
- Mengetahui penting atau tidaknya manusia dan cinta kasih
- Mengetahui study kasus yang tidak ada cinta kasih sesama manusia
- Mencari study kasus lain sebagai perbandingan
- Mengetahui arti dari manusia dengan penderitaan
- Mengetahui study kasus manusia dengan penderitaan
- Memberikan pendapat tentang study kasus tersebut
- Mengetahui arti dari peranan penderitaan bagi diri sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manusia dan
Cinta Kasih
Cinta, pengertiannya sama dengan kasih sayang sehingga kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, mulai dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartanya dan Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia yang kadarnya bisa berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.[1]
Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa yang melekat dengan kuat pada diri manusia. Cinta dapat tak terduga muncul dan hilang begitu saja, atau terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya sejak dilahirkan. Cinta dapat dilukiskan dengan memberi, bukan meminta sebagai aktualisasi cintanya terhadap orang lain. Berbagai bentuk cinta dapat diuraikan sebagai berikut:
Cinta, pengertiannya sama dengan kasih sayang sehingga kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, mulai dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartanya dan Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia yang kadarnya bisa berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.[1]
Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa yang melekat dengan kuat pada diri manusia. Cinta dapat tak terduga muncul dan hilang begitu saja, atau terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya sejak dilahirkan. Cinta dapat dilukiskan dengan memberi, bukan meminta sebagai aktualisasi cintanya terhadap orang lain. Berbagai bentuk cinta dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Cinta diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Sebaliknya, manusia membenci segala sesuatu yang mengganggu dirinya, mendatangkan penderitaan, rasa sakit, dan marabahaya lainnya. Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Cinta kepada diri sendiri perlu diimbangi pula dengan cinta terhadap orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan cinta diri yang ideal.[2]
b. Cinta kepada sesama manusia
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut presepsi sosiologis disebabkan karena manusia itu merupakan makhluk sosial. Menurut presepsi agama, mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban. Demikian pula adanya perbedaan warna kulit, ras, etnis, atau perbedaan fisik manusia. Bahkan dalam agama, sesama manusia dianggap masih saudara (saudara seiman). Dalam pepatah sering dikatakan “tak kenal maka tak sayang”, makna kenal di sini dilanjutkan dengan saling menyayangi dan mencintai antar sesama umat manusia.
c. Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual, cinta seksual merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang dapat melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Seks merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
d. Cinta kebapakan
Cinta ibu kepada anaknya atau dorongan keibuan. Dorongan kebapakan tidak seperti dorongan keibuan, tetapi dorongan psikis. Hal ini tampak dalam cinta bapak terhadap anaknya karena ia merupakan sumber kesenangan dan kegembiraan dalam hidupnya, sumber kekuatan dan kebanggaan,dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dalam kehidupan.
e. Cinta kepada Allah SWT
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cinta dan kerinduannya kepada Allah. Tidak hanya sholat, pujian dan doanya ditujukan kepada Allah, tetapi semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah dengan mengharapkan penerimaan ridla-Nya. Cinta seorang mukmin kepada Allah akan membuat seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua yang wujud dipandang sebagai manifestasi Tuhannya.
f. Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
g. Cinta kepada
orang tua
Cinta kepada ibu-bapak dalam ajaran agama Islam sangat mendasar, menentukan ridla tidaknya Tuhan kepada manusia. Khusus mengenai cinta kepada orang tua ini, Tuhan memperingatkan keras melalui ajaran akhlak mulia dan langsung dengan tata kramanya.[3]
2.1 Study kasus tentang tidak adanya cinta kasih terhadap sesama
manusia
Studi kasus yang saya lakukan tentang cinta dan kasih saya
ambil dari certia anak jalanan yang kurang
bahkan tidak pernah merasakan rasa cinta dan kasih. Bnayak sekali anak
jalanan yang terlahir tanpa orang tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang
tidak pernah memberikan merrka rasa kasih sayang. Karena mereka tidak pernah
merasakan rasa cinta dan kasih dari orang terdekat mereka, mereka kadang suka
berprilaku tidak sopan terhadap orang lain. Orang-orang seperti ini harus lebih
diperhatikan dan diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang
lain.
Seperti contohnya
mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan orang lain
tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka sendiri
pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang.
2.2 Solusi dan perbandingan kasus lain tentang cinta kasih
Anak-anak seperti ini harus diarahkan dan dibimbing, diberi
tahu dan diberi cinta dan kasih sayang. Dengan memperhatikan mereka, mengajari
mereka, mengasihi mereka, pelan namun pasti mereka pasti akan mengerti dan
merasakan kenyamanan dalam hidupnya yang selama ini selalu dipenuhi dengan rasa
dengki terhadap orang lain. Dunia ini akan indah jika kita semua yang hidup
didunia ini memiliki rasa cinta dan kasih terhadap sesama manusia, menghargai,
memberi dan mengasihi sesama manusia, maka dunia akan terasa nyaman dan damai
karen penuh cinta dan kasih sayang.
Kasus Lain : JAKARTA, KOMPAS.com — Eci Amanda (25) ditangkap polisi
karena membekap hingga tewas anak pertamanya, Putri Amanda, yang baru berusia
dua tahun sembilan bulan.
Eci, istri dari Syafrizal (28), ditangkap di rumah kontrakan
mereka di Jalan Kartini 13 Nomor 4 RT 13 RW 02 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan
Kartini, Jakarta Pusat,
Jumat (15/1/2010) malam. Kawasan tersebut merupakan daerah
perkampungan padat yang banyak dihuni warga kelas menengah-bawah, termasuk para
pekerja malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat
Komisaris Suwondo Nainggolan yang dihubungi, Sabtu, mengatakan, Eci Amanda
diduga sering menyiksa putrinya.
”Berdasar otopsi terhadap jenazah Putri Amanda, didapati
lebam pada paru. Bayi tersebut mati lemas,” kata Nainggolan.
Putri Amanda diketahui mati lemas pada Jumat malam sekitar
pukul 21.00. Sekitar satu jam sebelumnya, Putri masih disuapi makan oleh Eci.
Syafrizal kepada polisi mengaku, Eci kerap menyiksa putrinya
jika ada permintaannya yang tidak dituruti Syafrizal. Syafrizal bekerja sebagai
pedagang makanan yang
hidup sederhana. Suwondo mengatakan, belum tahu apakah soal
ekonomi ikut jadi faktor pemicu kekerasan Eca Amanda kepada putrinya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta
Pusat Inspektur Satu Sentike Bosayor mengatakan, Eci mengaku membekap anaknya
hingga tewas karena kesal
Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30
menit hingga mati lemas di tangan ibunya.
”Dia sudah kami periksa kemarin. Pemeriksaan kami hentikan
karena dia sakit pendarahan pada gusi. Hari ini (Minggu), dia akan diperiksa
kondisi kejiwaannya di RSCM,”
OPINI : sungguh miris sekali dengan contoh kasus kriminal diatas
dengan teori kasih yang telah dipaparkan. Memang tidak dapat dipungkiri
kenyataan akan kasus seperti ini sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Kasih Eci terhadap Putri Amanda seolah lenyap sirna
sekejap berubah menjadi beban oleh karena ketidak tulusan Eci dalam mengasuh
menyayangi Putri.
Unsur kasih seperti yang dipaparkan dalam teori pemaparan
sebelumnya yakni berupa Pemeliharaan (Pengasuhan), Tanggung Jawab, dan
perhatian yang pada intinya bersumber dari Kasih.
tidak terbentuk dikarenakan bentuk perasaan memberikan
perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, terhadapa sang buah
hati pun sudah tidak ada.
umumnya setelah kasus seperi ini barulah Orangtua yang
menyadari dan meratapi akan kesalahannya dengan alasan "hilaf"
apabila sejak awal sudah ditanamkan cinta kasih mendalam terhadap
sang buah hati Putri Amanda maka tentuya Eci mengasihi
putrinya tersebut bukan sebagai suatu beban melainkan suatu bentu rasa sayang
perasaan yang penuh tulus kasih sehingga
kejadian seperti ini tdak terjadi. Menurut saya dengan
begini membuktikan bahwa Cinta Kasih bisa menjadi suatu Preventif akan
Kriminalisasi. yang dpelajari dalam IBD sebagai usaha manusia
untuk menjadi kaum humanis yang berperikemanusiaan .
2.3 Manusia dengan Penderitaan
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku
kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan
cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis,
penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami
seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa :
kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut
phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem
nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan
pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh
karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat
keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
- Kebimbangan. memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
- Kesepian. merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
- Ketakutan. adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
- Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
- Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
- Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
- Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan.
Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan
mental adalah sebagai berikut :
- nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
- Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
- Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social
- Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
- Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap gangguan jiwa :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
- Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
- Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
- Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
- Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental:
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses – proses kekalutan mental:
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang,
akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah
mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan
kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali
dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan,
sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan
merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara
berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam
surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali
orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada
Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya
bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
Penderitaan, media massa, dan seniman Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang
menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat
mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.Media massa adalah alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari
karya tersebut.
Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam
dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun
sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
10
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan
dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin
mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini
terjadi di karenakan kekalutan mental.
Kekalutan mental merupakan suatu keadaan
dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga
ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan
mental sebagai berikut :
- Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
- Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnyaemosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan
mental bisa berujung pada gangguan jiwa
dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat dibagi menjadi
2 bagian sebagai berikut :
- Nasip buruk: penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang tua: setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan: banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
- Bencana: tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
2.4 Study Kasus
Contoh nyata dalam kehidupan ketika seseorang mengalami
siksaan dalam penderitaan seperti banyaknya kasus bunuh diri. Salah satunya
adalah artis cantik yang berasal dari negri gingseng Korea Selatan Jang Ja
Yeon, ia tewas bunuh diri dengan mengenaskan di rumahnya pada tahun 2009 .
Artis cantik yang memiliki peran di drama boys before flowers ini mengakhiri
hidupnya di karenakan mengalami depresi yang berkelanjutan.
Ia memilih gantung
diri di kamar mandi rumahnya di karenakan ia tidak tahan dengan kerasnya dunia
hiburan di negri tersebut. Sebelum ia meninggal Jang Ja Yeon menceritakan apa
yang ia alami dalam sepucuk surat, ia mengaku bahwa ia telah dieksploitasi dan
di lecehkan secara seksual selama berkarir di dunia hiburan.
Jang Ja Yeon di paksa
menjadi budak seks untuk orang-orang kaya demi memuluskan karirnya sebagai
artis. Ini adalah salah contoh dari penderitaan dan siksaan secara fisik maupun batin yang
menyebabkan korban menjadi depresi berat dan lemahnya mental sehingga ia
memutuskan untuk bunuh diri.
2.5 Peranan penderitaan bagi diri sendiri
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, adapula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.
Penderitaan juga dapat menular dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau
yang ditulari itu masih sanak saudara.
Peranan individu juga menentukan berat atau tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah
bagian dari kehidupan.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari
Cinta kasih dan sayang
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan,
keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama
lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi
antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan,
apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah
ini.
Sumber:
http://ibnufadhilah.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-cinta-kasih.html
http://dinadahliana10.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-cinta-kasih-serta-manusia.html
http://inipunyasella.blogspot.co.id/2015/04/contoh-studi-kasus-manusia-dan-cinta.html