Minggu, 24 April 2011

organisasi


Pengertian organisasi dan metode

Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. yang berarti alat, tools.. Pengertian Organisasi adalah Bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai   tujuan bersama.
sedangkan pengertian Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. jadi secara lengkap organisasi metode artinya rangkaian lengkap yang  harus dilakukan untuk meningkatkan segala kegunaan sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang di terapkan.

Istilah organisasi dapat diartikan sebagai :
  1. Wadah, yaitu sekelompok manusia untuk saling bekerja sama.
  2. Proses, yaitu pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien.
Organisasi menurut para ahli:
Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan yang sama.
James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk suatu perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
  1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
  2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
    1. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
    2. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.


TEORI ORGANISASI
Di kalangan akademisi, pengamat dan praktisi organsasi sering muncul suatu pertanyaan yang mendasar yaitu apakah akan terjadi suatu proses perubahan dalam organisasi yang sangat bermakna akibat terjadinya globalisasi di berbagai segi kehidupan. Apa yang mungkin terjadi pada perubahan visi dan misi suatu organisasi khususnya organisasi bisnis?. Apakah akan terjadi perubahan budaya dan orientasi pencapaian tujuan organisasi? Bagaimana bentuk struktur organisasinya? Bagaimana kebutuhan organisasi akan kualifikasi karyawan dan jumlahnya? Dan bagaimana membangun jejaring organisasi bisnis di wilayah domestik dan global? Model analisis apa yang relevan dan dapat diaplikasikan untuk pemecahan masalah organisasi bisnis?
            Untuk sampai pada jawaban yang   berorientasi pemecahan masalah, diperlukan kemampuan penggunaan teori organisasi sebagai alat analisis setiap fenomena organisasi. Selain itu akan lebih baik lagi dengan menggunakan pendekatan empirik dari model-model studi tentang keorganisasian bisnis. Dalam suatu proses pembelajaran tingkat doktoral,misalnya, setiap khalayak belajar dituntut menguasai kemampuan yang tinggi dalam hal teori, analisis dan pemodelan pemecahan masalah organisasi.
            Setiap organisasi bisnis tidak mungkin menghindari setiap perubahan bisnis global dan faktor-faktor eksternal seperti perekonomian, teknologi, politik pemerintahan, sosial budaya yang terjadi. Sehubungan dengan itu  pembelajaran tentang teori organisasi khususnya tentang organisasi bisnis  ditujukan agar khalayak belajar bisa meningkatkan kemampuan dalam; (1) penguasaan teori dan dimensi-dimensi struktur organisasi, (2) menganalisis beragam determinan penyebab perubahan struktur organisasi, (3) merancang organisasi dalam memilih struktur organisasi yang optimum, dan (4) menerapkan pendekatan-pendekatan masalah kontemporer organisasi seperti masalah lingkungan, konflik organisasi, budaya organisasi dan evolusi organisasi.
            Dengan kemampuan teori organisasi sebagai alat analisis maka khalayak belajar akan lebih mudah dalam merancang suatu penelitiannya. Mereka akan mampu untuk memformulasi masalah riset organisasi, kerangka pemikiran konseptual dan operasional, dan metodologi risetnya. Model-model analisis yang dipakai apakah dengan pendekatan kualtitatif, kuantitatif, atau kobinasi keduanya akan mampu menguji faktor-faktor yang berkait dengan atau berpengaruh terhadap kinerja organisasi secara mendalam. Dan akan menghasilkan rumusan pemecahan masalah organisasi yang relevan.

TEORI OGANISASI KLASIK
Teori organisasi klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan wewenang , tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terdapat bila orang-orang bekerja bersama.
Teori organisasi klasik terdiri atas (1) teori birokrasi (2) teori administrasi dan (3) manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh max weber, menurut max weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu:
1) Pembagian kerja yang jelas
Pembagian kerja atau spesialisasi harus sesuai dengan kemampuan seseorang.
2) Hierarki wewenang dirumuskan dengan baik
Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki dengan pemisahan jelas peringkat atas dan bawah.
3) Program rasional untuk mencapai tujuan
Seleksi dan promosi personalia didasarkan atas kecakapan teknis, dan pendidikan latihan serta persyaratan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksanaan tugas.
4) Sistem dan prosedur bagi penanganan situasi kerja
Perlu catatan tertulis demi kesinambungan, keseragaman dan transaksi.
5) Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiaban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6) Hubungan antar pribadi bersifat normal
Ada pemisahan antara masalah pribadi dengan masalah formal organisasi.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1934501-teori-organisasi-klasik/#ixzz1KRzLkNSp

TEORI ORGANISASI NEO KLASIK
Teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

Perkembangan Teori Neoklasik

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan dari Hugo Munsterberg.

Hugo Munsterberg
Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi. Dia juga mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.

Percobaan-percobaan Hawthorne
Percobaan pertama dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan(cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja atau efisiensi para karyawan. Percobaan kedua melibatkan kelompok-kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis pekerja para perakitan listrik. Kesimpulan para penilti adalah hubungan sosial atau manusiawi di antara para pekerja, peneliti dan peyelia lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada perubahan-perubahan kondisi kerja.

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.
Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2. Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3. Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4. Masalah-masalah khusus

sumber: Buku 'Organisasi Perusahaan’, teori struktur dan perilaku oleh: T.Hani Handoko 

TEORI ORGNISASI MODERN
Teori organisasi modern terkadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi yg merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisanisasi dan manajemen.
• Teori Organisasi modern memandang
semua unsur organisasi sebagai satu
kesatuan.
• Sistem Terbuka menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan.
Dasar Pemikiran
Teori Organisasi Modern
1. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan
deskripsi organisasi, sasaran organisasi dibagi menjadi bagian bagian yang lebih kecil sesuai hakikat pekerjaannya.
2. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
1. Teori neoklasik menekankan pentingnya aspek perilaku manusia
dalam organisasi.
2. Teori modern memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep
yang lebih maju
Teori klasik bersifat tertutup
Teori modern bersifat terbuka (berdasarkan analisa konseptual,dan didasarkan data empiris, serta bersifat sintesa dan integratif.
Teori sistem umum dan teori modern
• Kesamaan teori sistem umum dan teori
modern :
1. Bagian-bagian dalam keseluruhan dan
pergerakan individu di dalam dan di luar
sistem.
2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan
yang terjadi dalam sistem
3. Interaksi di antara individu-individu dalam
sistem
4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem
Teori organisasi modern mempunyai
kesamaan dengan teori sistem umum
dalam memandang organisasi menjadi
sesuatu yang terintegrasi.
• Teori sistem umum membicarakan setiap
tingkat sistem.
• Teori sistem modern memusatkan diri
terutama pada tingkat organisasi manusia
perkembangan teori organisasi umum yang telah dibahas ,memberikan dasar munculnya berbagai pendekata manajemen yang berbeda-beda ,adapun pendekatan-pendekatan menejemen tesebut ialah :
1.pendekatan prosses ,pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan fungsional operasional, universal dan tradisional,
• Teori klasik
Adanya fungsi manajemen (Fayol):
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Koordinasi
5. Pengawasan
• Terdapat 4 prinsip pendekatan klasik :
1. Kesatuan perintah
2. Persamaan wewenang dan tanggungjawab
3. Rentang kendali yang terbatas
4. Delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin
2.pendekatan keperilakuan(behavior approach),pendatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi(human relation approach),
• Teori neoklasik
• Pendekatan hubungan manusiawi
• Menambahkan aspek sosiologi dan
psikologi pada teori klasik
3.pendekatan kuantitatif (quantitative approach ) sering dinyatakan dengan istilah management science ataupun operator research.
• Masalah manajemen dirumuskan dalam model matematis untuk memperoleh hasil yang optimal.
4. pendakatan sistem
• Pendekatan Modern
• Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi
secara keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas.
5.pendekatan contigency(situasional)
• Para teoritisi menyalahkan para praktisi tidak menerapkan konsep atau teknik seacra tepat, sebaliknya para praktisi menuduh para
teoritisi tidak realistik.
• Pendekatan contongency menjembatani gap antara praktisi dan
teoritisi. Selain itu juga memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisisnya.
• Jadi pendekatan contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan universalan dan kebutuhan untuk memasukan berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan praktik manajemen.
3 komponenpendekatan contingency :
1. Lingkungan
2. Konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen
3. Hubungan kontigensi keduanya
ORGANISASI INFORMAL
Organisasi merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara yang mempunyai tujuan yang sama. Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi memiliki ciri - ciri sebagai berikut :

1. Formalitas

Merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peraturan - peraturan, ketetapan - ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.

2. Hierarki

Merupakan ciri organisasi yang menunjuk apa adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang - orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.

3. Besarnya dan Kompleksnya

Dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki anggota sehingga hubungan sosial antara anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasannya dikenal dengan gejala "birokrasi".

4. Lamanya (Duration)

Menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang - orang dalam organisasi itu.

Sehingga dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur organisasi itu harus terdiri dari :

a. Memiliki identitas yang harus diakui oleh internal maupun eksternal dari organisasi tersebut.
b. Memiliki pandangan tujuan, dan sistem yang jelas dan sama.
c. Memiliki struktur organisasi yang disepakati anggota di dalamnya.

Alasan Berorganisasi

Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi :

1. Alasan sosial (social reason)

Sebagai "Zoon Politicon" artinya makhluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi - organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.

2. Alasan Materi (material reason)

Melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu :

a. Dapat memperbesar kemampuannya
b. Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran,melalui bantuan sebuah organisasi.
c. Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi - generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Macam - Macam Organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

A. Organisasi Formal

Organisasi Formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan - hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran - saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas - tugas terspesifikasi bagi masing - masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainnya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal adalah perusahaan besar, badan - badan pemerintah dan Universitas - Universitas.

B. Organisasi Informal

Keanggotaan pada Organisasi - organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan di dalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks :

Organisasi Primer adalah organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotannya. Mereka berlandaskan ekspektasi timbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga - keluarga tertentu.

Organisasi Sekunder adalah organisasi sekunder memuat hubungan yang besifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasaan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat - alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerja sama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Contoh Organisasi Informal :

A. Contoh Organisasi Informal Primer

Indonesia sebagian besar berpenduduk muslim. Dalam kesehariannya, mudah sekali ditemui kegiatan masyarakat berupa pengajian, yang kemudian dilakukan secara berkesinambungan. Pengajian seringkali di dapat pada kumpulan masyarakat di kota ataupun desa seperti di perumahan, desa, bahkan di kantor. Bentuk pengajian ini didasari akan kebutuhan masyarakat berupa kebutuhan rohani dan batin, walaupun tidak ada bentuk kompensasi yang diterima berupa imbalan, gaji, ataupun sekedar dalam bentuk materi secara nyata, ternyata acara ini cukup diminati dan dihadiri oleh pesertannya.
Pengajian dapat dikatakan organisasi apabila kegiatan tersebut berkelanjutan dengan diorganisasir dan memiliki tujuan yang sama dari anggotannya. Lokasi pengajian dapat dilakukan secara bergiliran pada anggotannya, begitu pula dengan penceramahannya, sesuai dengan kesepakatan anggota. Walaupun acara ini berintikan pengajian, terkadang di akhir acara para pesertannya melakukan sharing (tukar pikiran), ramah tamah, maupun sekedar berbincang - berbincang antar sesama anggota yang berpotensi dari tema - tema yang diobralkan tersebut dapat dibentuk kegiatan formal, seperti perencanaan gotong - royong.

B. Contoh Organisasi Informal Sekunder

Arisan merupakan salah satu contoh organisasi informal sekunder. Warga Indonesia memiliki kebiasaan berkumpul dan membicarakan seputar kegiatan sehari - hari atau sekedar obrolan ringan yang lebih sering disebut ngerumpi atau ngobrol. Dari kebiasaan itu, kemudian lebih dibentuk sebuah kegiatan informal yang berkesinambungan seperti arisan. Arisan merupakan kegiatan berkumpul dengan melakukan iuran rutin tiap pertemuan, yang nantinya di setiap pertemuan dilakukan pengocokan (undian) yang disepakati nominalnya dalam forum sebagai bentuk kompensasi atas kehadiran anggotannya. Kompensasi yang diberikan tiap pertemuan dibatasi, dengan tujuan memberikan motivasi pada anggota lainnya untuk hadir kembali pada pertemuan berikutnya dengan tujuan menyelesaikan iuran wajib tiap pertemuan hingga seluruh anggota mendapatkan undian. Disamping itu pertemuan ini dititikberatkan sebagai ajang silahturahmi.
Arisan merupakan forum hiburan dari kebiasaan masyarakat yang melakukan ngerumpi atau ngobrol yang hampir pernah dilakukan oleh seluruh orang. Forum ini pun diadakan secara bergilir sesuai dengan kesepakatan anggotannya. Arisan bisa dikatakan sebagai organisasi informal karena organisasi ini terbentuk karena tidak adanya unsur disengaja antara para pelakunya. Sebab organisasi ini di bentuk karena adanya rasa ketidakpuasaan antara pelaku dengan lingkungan sekitar.
ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan” untuk mencapai tempat tujuan secara bersama. Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.
DESAIN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
            Struktur organisasi formal disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif. Organisai formal harus memiliki tujuan dan sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya.  Tanpa tujuan organisasi tidak mungkin membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memilikki perncanaan maka tak akan ada ketentuan tentang jalannya organisasi. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas pekerjaan, hubunngan antara tugas, batas wewenaang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebuut.  Struktur organisasi formal mempunyai dua muka ; pertama model struktur, di mana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi, dan kedua, dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan.
STRATEGI DAN STRUKTUR
Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasionla pertama kali dijelaskan oleh chandler dala studinya pada beberapa perusahaan besar di amerika. Setiap perusahaan yang diteliti chandler pada mulanya mempunyai struktur yang disentralisasikan, di mana tipe struktur ini cocok untuk lini produk yang terbatas. Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengimplementasikannya para manajer harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi. Seperti kita ketahui, strategi organisasi dipengaruhi oleh berbagai kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternalnnya; berbagai tujuan, nilai dan kepercayaan para anggota dan berbagai kekuatan dan kelemahan. Strategi ini pada gilirannya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasan sbb:
1.      Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional yang merupakan basis pokok bagi desain organisasi
2.      Strategi mempenngaruhi pemilihan teknologi dan oranng-orang yanng tepat untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
3.      Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan beroperasi.

STRUKTUR  ATAU SKEMA ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
 1.       Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
 2.       Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
 3.       Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
 4.       Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
 5.       Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
 6.       Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar