Dimalam itu dia memakai topeng,
hanya untuk menenangkan mereka yang lagi gundah
demi melajutkan hidup yang semakin sulit di mengerti
pergi tanpa arah, dan berpura-pura sudah kenal dengan siapa saja yang merasa kesepian
Dengan tangisan dalam hati dia merenungi perjalanan hidupnya
“ aku menyadari apa yang telah aku jalani
Tapi bagaimana caranya untuk lepas dari kehidupan seperti ini
Tak ada seorang pun yang mau mengerti
Aku hanya bisa meneteskan air mata “
Itulah kata-kata yang senantiasa dia ucapkan dalam hati
Mengapa…..!
Mengapa kau menangis..?
Apa yang kau tangisi..?
Kau tak perlu menagis, tidak bisakah kau berkata..!
“ aku harus mengakhiri semua ini “
Aku melihat apa yang ada di pundak mu
Berjuanglah dengan caramu
Kau takperlu menyesali diri
Jalan masih panjang hai gadis malam….!
Lihat lah dirimu ..! bercerminlah..!
Mungkin cemin itu akan menceritakan apa yang telah dan akan kau jalani.
Jangan takut kesepian
Walaupun malam demi malam akan membuat mu semakin dingin
Dan mungkin itu akan membekukan luka yang ada di hati mu
Di saat kau terjaga, Kau akan tau siapa yang ada disana
Mungkin ada seseorang yang akan membawamu lepas dari lembah ini
Kau tak perlu menangis..!
Tapi bercermin lah,
jika engkau memang mau meneteskan air mata,
lakukanlah dengan tulus
Dan menangis lah buat cermin itu, hanya dialah yang tau
Atas apa yang telah engkau jalani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar